Setiap hal dari ruangan ini, sakit bagiku
Bantal putih telah diawetkan di bibirmu
Selimut adalah karangan bunga yang dicuri dari pipimu
Gaun tersebut telah membuat warna lipstikmu pudar
Pecahan gelang masih ada di sudut ruangan
Di leher itu ada gantungan kalung bungamu
Masih tergantung,
Kelopak mata dari jendela masih malu untuk terbuka
Enggan melihat keajaiban dan daya tarik tubuhmu
Padahal suasana ruangan masih mempercantik dirimu
Masih hatiku sakit cinta kepadamu
Mengapa kamu tidak keluar dari ruang ini
Mengapa kamu tidak mengintip masa lalu yang romantis
Mengapa kamu masih di dalam ruangan lagi dan lagi
Mengapa kamu tidak datang dengan gaya masa lalu
Dengan bibir karangmu yang memiliki senyum remaja
Dengan tangan bergetarmu yang cukup bersemangat
Undangan di matamu
Penolakan pada bibirmu
Masih napasmu memainkan lagu sendu
Masih matamu penuh anggur
Masih rambutmu wangi dan halus
Masih tubuhmu penuh parfum malam
Masih bulan purnama cemburui tubuhmu
Masih bunga ingini pipi lesungmu
Hari ke hari aku telah membuatmu pergi
Aku seorang pendosa yang mencintaimu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar