Di sini aku pernah nakal
Berbicara pun dengan pidato nakal
Menggigit keras ekor rusa
Menjepit cepat dengan gigi
Dengarkan auman singa tua
Tragedi dalam puisi
Saat aku dikocok
Di sarang pemikiran rumahnya
Di hutan, napasnya dalam
Ia menggeram beberapa garis
Merayu rusa muda
Dengan cinta tulang dibungkus dalam sajak
Lalu tiba-tiba ia menerkam
Dengan seni pecinta yang terampil
Melampirkan jarak
Melompati jurang hatimu
Aku telah merasakan kesenangan liar
Dengan kenyerian yang lebih besar
Dalam cengkeraman nafsu singa
Yang memalingkan otakmu
Berhati-hatilah kijang muda yang manis
Jangan menyimpang jauh dari Bapak Ibu
Kelaparan singa tua abu-abu muncul
Ketika kepala mereka menuruni rak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar