Pada larut malam, aku sedang berjalan dengan bayangannya
Lampu jalan berwarna kuning, menonton kami berdua
Dia memegang tanganku dengan pukulan angin
Hatiku bernapas seperti ayunan pendulum
Dia meninggalkan aku lama
Tapi hari ini dia datang kepadaku dengan bayangannya
Ketika aku mencoba bertanya mengapa?
Angin sepoi-sepoi menyentuh bibirku dengan napas panjangnya
Penurunannya jatuh di bahuku
Dan aku menatap langit
Bintang rusak dan aku mulai menangis
Keinginanku terwujud lama
Terwujud saat aku menjadi bayangan pula
Hari ini kita bisa berdiri bersama-sama tanpa diganggu apapun
Tidak ada yang bisa menyentuh kita, kita tidak memiliki rasa takut
Aku bisa memegang tangannya dan bisa menari dengannya
Di mana-mana kebahagiaan dan tidak ada lagi air mata
Aku menatap lampu, meredup dan menghilang
Dia mendekatiku dan berbisik di telingaku
Dan kita bercampur lagi dalam kegelapan malam
Cinta yang aku inginkan setiap hari, tapi baru hadir setelah kehidupan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar